Kamis, 31 Maret 2011

kesenian jepang

Sarugaku

Sarugaku (猿楽? musik monyet) adalah seni pertunjukan tradisional Jepang yang antara lain mempertontonkan akrobat, sulap, dan pantomim yang disampaikan secara humor.
Pemain sarugaku dan kyōgen yang merupakan seniman senior dalam kelompok disebut Gakutō, sedangkan penyanyi (Tayu) dan anggota biasa dipanggil Sarugaku-shi atau cukup disebut Sarugaku.

Asal-usul kata

Sarugaku berakar dari Sangaku (散樂, 散楽?) dan berkembang di zaman Heian hingga zaman Muromachi. Perubahan sebutan Sangaku menjadi Sarugaku (bunyi “n” menjadi “ru”) bukanlah hal yang lazim dalam bahasa Jepang. Sebagai pertunjukan humor yang meniru gerak-gerik (pantomim), penonton mungkin mengasosiasikan akting aktor sarugaku yang bagaikan monyet (saru) sewaktu menirukan gerak-gerik secara membadut, hingga akhirnya nama pertunjukan ini ditulis dengan aksara kanji untuk monyet. Lagipula orang mungkin lebih tertarik menonton pertunjukan yang diberi nama “musik monyet” (sarugaku) daripada sangaku.
Sarugaku juga memiliki cara penulisan yang lain dengan memakai aksara kanji yang berbeda untuk monyet, tapi tetap dibaca sebagai Sarugaku (申樂, 申楽?). Penulisan seperti ini digunakan di buku catatan yang diwariskan Zeami. Walaupun Sarugaku telah berkembang menjadi seni teater Nohgaku di zaman Edo dan kalangan samurai sudah mengangkatnya sebagai seni musik resmi, Noh tetap ditulis sebagai Sarugaku dalam buku sejarah resmi Keshogunan Edo yang berjudul Tokugawa-Jikki. Noh dan Kyōgen sebagai sebutan yang baru untuk Sarugaku mulai digunakan di zaman Meiji.

Sejarah

Pertunjukan asal dinasti Tang yang disebut Sangaku masuk ke Jepang di zaman Nara. Pementasan sangaku terdiri dari berbagai seni pertunjukan seperti akrobat, sulap, dan peniruan gerak-gerik (pantomim). Istana kaisar bermaksud melindungi seni ini dan sempat mendirikan lembaga pendidikan untuk seniman sangaku bernama Sangaku-to. Lembaga pendidikan ini tidak bertahan lama karena ditutup pada tahun 782 di masa pemerintahan Kaisar Kammu. Seniman sangaku yang kehilangan patron dari istana menggelar pertunjukan di kuil-kuil atau pinggir jalan. Pada akhirnya berbagai jenis kesenian pada pertunjukan sangaku bercampur dengan berbagai kesenian lain, dan berkembang jauh hingga mempunyai ciri khas tersendiri.
Sangaku dengan atraksi utama berupa peniruan gerak-gerik atau ekspresi secara humor (pantomim) disebut Sarugaku. Pada waktu itu, pertunjukan sarugaku juga disertai berbagai atraksi, mulai dari akrobat, sulap, hingga ilmu sihir. Sebagian seni pertunjukan sangaku sempat didokumentasikan Fujiwara no Akihira dalam kitab “Shin-sarugaku-ki” di sekitar pertengahan abad ke-11. Pertunjukan ini begitu populer di kalangan rakyat kecil sehingga di seluruh pelosok Jepang muncul berbagai kelompok sarugaku yang disebut Za.
Sebagian kelompok sarugaku mendapat patron dari kalangan kuil agama Shinto dan Buddha untuk mempertunjukkan sarugaku sewaktu ada matsuri. Pada mulanya sarugaku hanya dipakai sebagai hiburan, tapi akhirnya menjadi salah satu unsur penting dalam perayaan keagamaan. Kelompok sarugaku untuk memainkan fragmen sandiwara tentang sejarah kuil dan cerita keagamaan atas pesanan pihak kuil. Pertunjukan ini menjadi kesenian yang disebut “Sarugaku no Noh”. Kalangan samurai dan pejabat istana menjadi patron kesenian yang kemudian berkembang menjadi Noh dan Kyogen.

kata serapan dalam bahasa jepang

Daftar kata serapan dari bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia


Daftar ini merupakan daftar kata serapan dari bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia. Kata-kata yang diserap dari bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia tidaklah banyak dan seringkali berhubungan dengan masa pendudukan Jepang pada Perang Dunia II atau makanan khas Jepang. Ada pula beberapa kata yang berhubungan dengan budaya Jepang dan juga diserap dalam bahasa-bahasa lain.

A

  • Aikido: 合気道, jenis bela diri mirip judo
  • Anime: アニメ , film atau gambar animasi (berasal dari kata bahasa Inggris "animation")

B

  • Bakero (dari kata: bakayarō (ばかやろう atau 馬鹿野郎), diucapkan sambil berteriak terdengar bakéro, bodoh, goblok (kata makian untuk memaki orang
  • Bonsai: 盆栽 , tumbuhan perdu mini dalam pot rendah
  • Budanco: komandan regu
  • Busido atau bushido: jalan ksatria, kode etik samurai

C

D

  • Dan (段): tingkatan dalam olahraga Jepang (karate, judo, dll.)
  • Dakocan: boneka plastik berwarna hitam
  • Danco: komandan satuan (PETA)
  • Dojo: aula latihan

E

  • Ebi: udang kering (J: udang)

F

G

  • Geisha: wanita seniman-penghibur tradisional (penyanyi/penari)

H

  • Haiku: , puisi pendek yang terdiri dari 3 baris dengan pola 5, 7, 5
  • Harakiri: bunuh diri demi kehormatan
  • Heiho: tentara cadangan
  • Hiragana: suatu cara penulisan bahasa Jepang, satu aksara untuk satu sukukata
  • Hokokai: nama organisasi pengerahan massa yang dibentuk Jepang di Jawa. Nama lengkapnya Jawa Hokokai. Juga digunakan sebagai nama pola batik.

I

  • Ikebana: 生花, seni menata bunga

J

  • Jibaku (自爆): menyerang musuh dengan jalan menubrukkan diri yang sudah dipersenjatai dengan bom, berani mati
  • Judo (柔道): olahraga bela diri
  • Jugun ianfu: wanita penghibur tentara semasa pendudukan Jepang (budak seks)
  • Jujutsu: olahraga bela diri

K

  • Kabuki: bentuk teater tradisional Jepang
  • Kamikaze: pasukan bunuh diri dengan pesawat terbang
  • Kanji: huruf Jepang yang berasal dari Tiongkok
  • Karaoke: , karaoke
  • Karate: olahraga bela diri (tangan kosong atau tanpa senjata)
  • Kata: gerak dalam karate, judo, aikido, dll.
  • Katakana: huruf Jepang untuk menuliskan kata serapan dari bahasa asing
  • Keibodan: asisten polisi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, angkatan polisi tambahan, pertahanan sipil
  • Kempeitai atau Kenpei: polisi militer Jepang masa Perang Dunia II di Indonesia
  • Kendo: olahraga anggar dengan pedang bambu
  • Kempo: olahraga bela diri
  • Kimono: pakaian tradisional laki-laki dan perempuan Jepang
  • Koi: ikan

M

  • Manga: komik
  • Moci: penganan dari beras ketan
  • Mirin: minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis untuk memasak

N

  • Ninja: 忍者, pembunuh gelap
  • Noh: 能, drama musik ala Jepang

O

  • Origami: 折り紙, seni melipat kertas

R

S

T

  • Taiso (dari kata taisō (体操): gimnastik, gerak badan, senam pagi Jepang
  • Tatami: alas lantai dengan ukuran panjang dan lebar tertentu
  • Tempura: udang goreng tepung khas Jepang
  • Teriyaki: 照り焼き, semacam makanan Jepang yang dipanggang
  • Tsunami: 津波, gelombang laut yang besar (biasanya timbul akibat adanya gempa kuat di dasar laut)

U

  • Udon - mi tebal dari tepung terigu.

W

  • Wasabi - sejenis bumbu makanan Jepang.

Y

  • Yakitori: やきとり, sate khas Jepang
  • Yakuza: やくざ, kumpulan gangster Jepang
  • Yen: mata uang Jepang

Z


daftar masakan jepang

Daftar masakan Jepang

Aburage
(油揚げ?), lembaran tahu goreng untuk bahan campuran sup
Adzuki 
あずき atau 小豆 Tentang suara ini dengarkan , jenis masakan dari kacang merah yang biasanya terasa manis
Arame 
荒布, sejenis rumput laut
Bento 
弁当, bungkusan makan siang di dalam kotak
Daikon 
大根, mirip seperti bengkoang panjang (disebut: white radish) tapi tidak manis (untuk sayuran)
Dashi 
出汁, cairan (kaldu) untuk sup
Donburi
丼, nasi dan lauk a la Jepang
Edamame 
枝豆, kacang kedelai yang disajikan masih dalam bentuk berkulit
Enokitake, jamur enoki 
榎茸, jamur
Fugu 
河豚 atau フグ, jenis ikan laut
Ginkgo 
銀杏 atau ぎんなん, Ginkgo biloba 銀杏 ginkyō, jenis obat-obatan
Gyokuro 
玉露, jenis teh hijau yang termahal
Gyoza 
ギョーザ atau 餃子, (bahasa Tionghoa: jiaozi (jiǎozi); campuran sayuran dan daging cincang yang dibungkus seperti pangsit ("wonton") dan dikukus/ dimasukkan oven.
Gyudon 
, nasi dengan irisan daging sapi rebus
Hijiki 
鹿尾菜, jenis rumput laut
Kamaboko
蒲鉾, makanan dari ikan yang sudah dihaluskan dan diproses
Kaki 
柿, Buah kesemek (jenis buah-buahan dengan rasa seperti sawo)
Katsuobushi
鰹節, semacam serbuk tipis terbuat dari ikan yang ditaburkan di atas makanan sebagai penyedap
Katsuo 
鰹, カツオ, sejenis ikan tuna, bahan dasar untuk Katsuobushi
Kombu 
昆布, rumput laut kering
Matcha 
抹茶, bubuk teh Jepang
Matsutake 
松茸, Jenis jamur yang harum baunya
Mirin 
味醂, bumbu berupa cairan yang agak manis
Miso atau Sup miso 
味噌, jenis sup yang dibuat dari pasta miso
Mochi 
餅, kue dari tepung beras
Natto
, semacam tempe yang baunya tidak enak tapi bagus untuk kesehatan
Nikujaga
(肉じゃが, masakan dari daging rebus dan kentang yang sedikit agak manis
Nori 
海苔, rumput laut yang sudah diproses dan mirip seperti kertas
Oden
おでん atau 御田, makanan khas untuk musim dingin
Okonomiyaki
お好み焼き, campuran tepung dan daging yang dipanaskan di atas panci (teppan)
Onigiri
(おにぎり, 御握り?), nasi yang dibungkus dengan nori
Osechi
御節料理, masakan istimewa untuk merayakan tahun baru
Ramen 
ラーメン, mi ala Jepang
Sake 
Tentang suara ini dengarkan , minuman khas yang mengandung alkohol (memabukkan)
Sashimi 
刺身, irisan ikan laut mentah yang masih segar dan dimakan cukup dengan saus dan wasabi
Shabu-shabu 
しゃぶしゃぶ, sayuran dan irisan daging sapi mentah yang dicelupkan ke dalam air panas.
Shiitake : Tentang suara ini dengarkan , jenis jamur
Soba 
蕎麦, mi gandum berwarna agak coklat
Soy 
atau shōyu 醤油 kecap Jepang (sedikit lebih cair)
Sukiyaki 
すき焼き atau スキヤキ, masakan yang direbus dan terdiri dari daging sapi, tahu, bawang, bok-choy (dari Tiongkok), jamur, dll
Sushi 
鮨 atau 鮓 atau 寿司, potongan nasi yang dilapisi dengan ikan mentah dan sayuran bersama saus
Takoyaki
たこ焼, たこ焼き, atau 章魚焼き, campuran tepung dan gurita (octopus) berbentuk bulat yang dibakar/panggang
Tamari 
たまり, cairan dari hasil perasan kacang
Tempura 
天麩羅, sayuran atau ikan yang digoreng dengan tepung
Teppanyaki 
鉄板焼き, jenis masakan yang dipanggang di atas panci (teppan)
Teriyaki 
照焼き atau テリヤキ, cara memasak ikan atau daging yang dipanggang dan dimakan dengan saus manis
Tofu 
豆腐 Tentang suara ini dengarkan tahu yang berasal dari Tiongkok
Udon 
饂飩, mi Jepang (agak tebal irisannya)
Umeboshi 
梅干, sejenis asinan buah
Wakame 
若布, rumput laut sebagai campuran sup miso
Wasabi 
山葵 atau わさび, sambal hijau pedas (menyengat di hidung)
Yakisoba
焼きそば, mi goreng Jepang
Yakitori 
焼き鳥, sate ayam (ayam bakar) ala Jepang

Rabu, 30 Maret 2011

barongsai

Barongsai


Barongsai
Lion dance costume.jpg
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 舞獅
Hanzi sederhana: 舞狮
Nama Jepang
Kanji: 獅子舞
Nama Korea
Hangul: 사자춤
Hanja: 獅子춤
Nama Vietnam
Quốc ngữ: Múa lân
Barongsai
Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa[1]. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi[2].

Sejarah

Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.

Tarian dan gerakan

Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.
Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa[2].

Barongsai di Indonesia

Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Cina Selatan[3].
Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Karena situasi politik pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam. Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi. Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang tak hanya kaum muda Tionghoa yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda pribumi Indonesia yang ikut serta[2].
Pada zaman pemerintahan Soeharto, barongsai sempat tidak diijinkan untuk dimainkan. Satu-satunya tempat di Indonesia yang bisa menampilkan barongsai secara besar-besaran adalah di kota Semarang, tepatnya di panggung besar kelenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga dengan Kelenteng Gedong Batu. Setiap tahun, pada tanggal 29-30 bulan enam menurut penanggalan Tiong Hoa (Imlek), barongsai dari keenam perguruan di Semarang, dipentaskan. Keenam perguruan tersebut adalah:
  1. Sam Poo Tong, dengan seragam putih-jingga-hitam (kaos-sabuk-celana), sebagai tuan rumah
  2. Hoo Hap Hwee dengan seragam putih-hitam
  3. Djien Gie Tong (Budi Luhur) dengan seragam kuning-merah-hitam
  4. Djien Ho Tong (Dharma Hangga Taruna) dengan seragam putih-hijau
  5. Hauw Gie Hwee dengan seragam hijau-kuning-hijau kemudian digantikan Dharma Asih dengan seragam merah-kuning=merah
  6. Porsigab (Persatuan Olah Raga Silat Gabungan) dengan seragam biru-kuning-biru
Walaupun yang bermain barongsai atas nama ke-enam kelompok tersebut, tetapi bukan berarti hanya oleh orang-orang Semarang. Karena ke-enam perguruan tersebut mempunyai anak-anak cabang yang tersebar di Pulau Jawa bahkan sampai ke Lampung. Di kelenteng Gedong Batu, biasanya barongsai (atau di Semarang disebut juga dengan istilah Sam Sie) dimainkan bersama dengan Liong (naga) dan Say (kepalanya terbentuk dari perisai bulat, dan dihias menyerupai barongsai berikut ekornya).
Saat ini barongsai di Indonesia sudah dapat dimainkan secara luas, bahkan telah meraih juara pada kejuaraan di dunia. Dimulai dengan Barongsai Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dari Padang yang meraih juara 5 pada kejuaraan dunia di genting - malaysia pada tahun 2000. Hingga kini barongsai Indonesia sudah banyak mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan dunia dan meraih banyak prestasi. Sebut saja beberapa nama seperti Kong Ha Hong (KHH) - Jakarta, Dragon Phoenix (DP) - Jakarta, Satya Dharma - Kudus, dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) - Tarakan. Bahkan nama terakhir, yaitu PSMTI telah meraih juara 1 pada suatu pertandingan dunia yang diadakan di Surabaya pada tahun 2006.Perguruan barongsai lainnya adalah Tri Pusaka Solo yang pada pertengahan Agustus 2007 lalu memperoleh Juara 1 President Cup.

bunga sakura

Sakura


?Sakura
SakuraHealed.png
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Tumbuhan
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Upafamili: Prunoideae
Genus: Prunus
Spesies
Prunus jamasakura
Prunus serrulata
Prunus × yedoensis
Sakura (桜, 櫻?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.
Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Pemerian

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.
Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.
Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Ciri khas

Bunga sakura jenis someiyoshino (Prunus × yedoensis Matsum. cv. Yedoensis)
Pohon sakura (jenis someiyoshino), sekitar 2 bulan setelah bunganya mekar)
Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.

Konsumsi bunga sakura

Daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Teh bunga sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.

Jenis-jenis

Bunga sakura Ukon (Prunus lannesiana Wilson cv. Grandiflora)
Kanhizakura (Prunus campanulata Maxim)
Yamazakura
Sebagian besar jenis pohon sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak zaman Meiji adalah hasil persilangan pohon sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis sakura) sebagai sakura.
Pada zaman dulu sebelum ada jenis someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga sakura yang mekar di pegunungan yang disebut yamazakura dan yaezaki no sakura sebagai sakura. Di saat mekarnya bunga sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di Pegunungan Yoshino (Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.
Beberapa jenis sakura:
  • Edohigan
Edohigan adalah sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan edohigan adalah ishiwarizakura dan yamadakashinyozakura yang termasuk pohon sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis edohigan yang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.
  • Hikanzakura
Hikanzakura atau disebut juga kanhizakura adalah sakura yang tersebar mulai dari wilayah Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa. Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Bagi orang Okinawa, kata "sakura" sering berarti hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.
  • Shidarezakura
Bunga sakura jenis shidare (Shidarezakura)
  • Fuyuzakura
Fuyuzakura (sakura musim dingin) adalah jenis pohon sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember. Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat fuyuzakura yang terkenal.

Sakura dan buah ceri

Buah ceri dari pohon sakura yang untuk dinikmati bunganya
Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.
Pohon sakura yang menghasilkan buah ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah ceri terbesar di Jepang berada di Prefektur Yamagata. Buah ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis sato nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.

Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura

Di tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.
Daerah Kanto:
  • Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino)
Daerah Tokai:
  • Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)
Daerah Kansai:
  • Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
  • Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
  • Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)

Selasa, 29 Maret 2011

festival di jepang

Festival Di Jepang

Festival di Jepang merupakan acara tradisional yang berhubungan dengan perayaan tertentu. Beberapa festival mempunyai asal-usul dari festival yang juga awalnya ada di China tetapi telah mengalami perubahan dramatis dengan tradisi lokal.
Beberapa malahan benar-benar berbeda yang tidak memiliki kemiripan dengan festival “aslinya” walaupun memiliki nama dan waktu yang sama. Terdapat pula beberapa festival lokal (seperti Tobata Gion) yang bahkan tidak diketahui di luar prefektur lain.
Masyarakat Jepang pada umumnya tidak merayakan Tahun Baru China~karena telah tergantikan oleh Tahun Baru Barat pada akhir abad 19~, tetapi warga China yang bertempat tinggal di Jepang masih merayakannya. Di Yokohama, terdapat pecinan terbesar di Jepang, dimana turis dari segala penjuru di Jepang datang untuk menikmati perayaan tersebut. Hal ini juga mirip dengan festival lampion di pecinan Nagasaki.
Festival biasanya terdiri dari satu atau dua acara utama, dengan stan-stan makanan, pertunjukan, permainan untuk membuat pengunjung tetap betah dan terhibur.
Matsuri
Matsuri berarti festival atau hari raya. Di Jepang, festival biasanya disponsori oleh kuil ataupun diadakan bukan yang bersifat kepercayaan. Biasanya setiap daerah memiliki setidaknya satu matsuri di akhir musim panas atau awal musim gugur, kadang berhubungan dengan panen.
Kita dapat menemukan stan-stan di sekitar matsuri yang menjual souvenir atau makanan seperti takoyaki, atau yang menyediakan permainan seperti menangkap ikan koki. Selain itu ada juga kontes karaoke, pertandingan sumo, dan hiburan-hiburan lain yang tersedia.
Berikut ini beberapa festival yang terkenal di Jepang

Festival Nasional
  • Seijin Shiki (Senin kedua di bulan Januari)
    Coming of Age Day
  • Hinamatsuri (3 Maret)
    Festival boneka ini mempunyai nama lain seperti Sangatsu Sekku (Festival Bulan 3), Momo Sekku (Festival Persik), Joshi no Sekku (Festival Gadis). Dikenal sebagai Festival Persik karena persik bersemi di awal musim semi dan disimbolkan sebagai keberanian dan kecantikan feminin. Anak perempuan memakai kimono terbaik mereka dan mengunjungi rumah temannya. Di rumah-rumah di tempatkan panggung berisi hina ningyo (boneka hina, sederet boneka yang mewakili kaisar, permaisuri, pelayan, dan musisi yang memakai pakaian kuno) dan sekeluarga merayakan dengan makanan spesial Hishimochi dan Shirozake.
  • Hanami (akhir bulan Maret hingga awal April)
    Berbagai festival bunga diadakan oleh kuil Shinto selama bulan April. Darmawisata dan piknik dilakukan untuk menikmati bunga, terutama bunga Sakura. Di beberapa tempat, menikmati bunga diadakan berdasarkan hari-hari tertentu yang tetap. Even ini yang paling populer selama musim semi.
    selama bulan April
  • Tanabata (7 Juli)
    Disebut juga festival bintang. Aslinya berasal dari legenda China yang menceritakan dua bintang penenun (Vega) dan pengembala domba (Altair) dimana mereka berdua pasangan kekasih yang hanya dapat bertemu sekali dalam setahun pada malam ke-7 bulan ke-7 dimana tidak ada hujan dan banjir di Milky Way pada hari itu. Dinamakan Tanabata setelah gadis penenun dari legenda Jepang dipercayai dialah yang membuat baju untuk dewa-dewa. Warga Jepang biasanya menuliskan permohonan dan harapan asmara di selembar kertas berwarna dan menggantungkannya di ranting bambu bersamaan dengan ornamen-ornamen kecil.
  • Shichi-Go-San: festival untuk anak-anak berusia 3, 5, 7 tahun (15 November)
    Anak laki-laki berusia lima tahun atau tujuh tahun serta anak perempuan berusia tiga tahun dibawa ke kuil setempat untuk berdoa demi keselamatan dan hidup yang sehat. Festival ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa anak-anak pada usia tertentu bisa mendapat kesialan sehingga diperlukan perlindungan. Anak-anak biasanya mengenakan pakaian tradisional untuk acaranya dan setelah mengunjungi kuil banyak orang membeli chitose-ame (permen seribu tahun) yang dijual di kuil.
  • O-misoka (31 December)
    Masyarakat Jepang membersihkan rumah (Osoji) untuk menyambut tahun baru dan untuk menghilangkan pengaruh tidak baik. Banyak warga yang mengunjungi kuil Buddha untuk mendengarkan bel berbunyi sebanyak 108 kali ketika malam hari (joya no kane). Hal ini dilakukan untuk mengumumkan bahwa tahun lama telah dilewati dan tahun yang baru telah datang. Alasan kenapa dibunyikan 108 kali adalah karena penganut Buddha percaya manusia digoda 108 macam hasrat dan nafsu duniawi (bonno). Dengan tiap kali bunyi, satu hasrat dihilangkan. Menjadi adat juga bahwa memakan toshikoshi koba (mie melewati tahun) diharapkan bahwa seluruh keluarga mendapat keberuntungan layaknya sepanjang mie yang panjang.
  • Oshogatsu (1-3 Januari, walaupun perayaan juga dilakukan selama bulan Januari)
    Tahun Baru adalah even tahunan yang paling penting dan terperinci di Jepang. Sebelum Tahun Baru, rumah dibersihkan, hutang-hutang dibayarkan, dan osechi (makanan yang di baki untuk Tahun Baru) disiapkan ~atau dibeli. Osechi adalah makanan tradisional yang dipilih karena warna keberuntungan, bentuk, atau nama yang menarik dengan harapan untuk mendapatkan keberuntungan dalam berbagai segi kehidupan selama tahun yang baru. Rumah didekorasi dan hari libur dirayakan dengan berkumpulnya keluarga, mengunjungi kuil, dan menghubungi sanak famili dan sahabat. Hari pertama dari tahun (ganjitsu) biasanya
    dilewatkan bersama keluarga.
  • Setsubun
    Memasuki tiap musim (musim semi,musim panas,musim gugur,musim dingin)
  • Ennichi
    Pekan raya kuil (hari raya yang berkaitan dengan Kami dan/atau Buddha)

ucapan selamat dalam bahasa jepang

Berikut contoh ucapan salam & ekspresi:

  • オはよう ございますOhayou gozaimasu (Selamat pagi)
  • コんにちわ : Konnichiwa (Selamat siang)
  • コんばんわ : Konbanwa (Selamat malam)
  • オやすみ なさい : Oyasumi nasai (Selamat tidur)
  • サようならSayounara (Selamat tinggal atau Selamat jalan)
  • ジャ, また あした : Ja, mata ashita (Sampai jumpa besok, ya)
  • アりがとう ございます : Arigatou gozaimasu (Terima kasih)
  • ドうも ありがとう ございます : Doumo arigatou gozaimasu (Terima kasih banyak)
  • ドう いたしまして : Dou itashimashite (Sama-sama, Terima kasih kembali)
  • スみません : Sumimasen (Maaf)
  • スみません : Sumimasen (Permisi)
  • シつれい ですが : Shitsurei desuga…(Permisi/Maaf…—> diucapkan sebelum bertanya tentang hal pribadi)
  • ねがいします : Onegaishimasu (Minta tolong)
  • オげんき です か : Ogenki desu ka? (Apa kabar?)
  • ゴめん ください Gomen kudasai (“Permisi”, —> digunakan ketika berkunjung ke rumah orang lain)
  • イらっしゃいませIrasshaimase (Selamat datang —> diucapkan pada tamu restoran, hotel, dll)
  • イらっしゃい : Irasshai (Selamat datang —> dipakai pada waktu kedatangan tamu)
.

Dibawah ini ada beberapa ungkapan lainnya yang bisa kamu gunakan :

  • ごーきげん いかが です か : go-kigen ikaga desu ka : apa kabar
  • おーはよお ございます : o-hayoo gozaimasu : selamatan pagi
  • よい おーてんき です ね : yoi o-tenki desu ne : cuaca yang indah
  • おーめ に かかれて うれしい です : o-me ni kakarete ureshii desu : senang berkenalan dng anda
  • ながい こと おーじゃま いたしました : nagai koto o-jama itashimashita : terima kasih atas waktunya
  • みょおにち また おーあい しましょお : myoonichi mata o-ai shimashoo : sampai ketemu besok
  • わたし いんどねしあん です : watashi indonesian desu : saya orang indonesia
  • イんどねしあ から きました : Indonesia kara kimashita : saya berasal dari indonesia
  • しゅみ わ おんがく かんしょお です : shumi wa ongaku kanshoo desu : kegemaran saya dulu bermain musik
  • どこ から きました か : doko kara kimashita ka?: dari mana asalmu?
  • なに が ほしい の ですか : nani ga hoshii no desuka? : Apa yang sedang kamu lakukan?
  • ごめん なさい : gomen nasai : maafkan saya
  • すみません : sumimasen : maaf
  • おーてすう かけて すみません : o-tesuu kakete sumimasen : maaf merepotkan anda
  • とてむ しあわせ です : totemu shiawase desu : saya sangat bahagia
  • わたし の こぶつ わ ちょこらえと です : watashi no kobutsu wa chokoraeto desu : makanan kesukaan saya coklat
  • マいばん ほし お かんさつ して い: Maiban hoshi o kansatsu shite imasu : Setiap malam saya mengamati bintang-bintang
.

Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan

  • オはよう / オはよう ございます : Ohayou / Ohayou gozaimasu : “selamat pagi”
  • コんにちわKonnichiwa : “selamat siang”
  • コんばんわKonbanwa : “selamat malam”
  • ヨろしく おねがいしますYoroshiku onegaishimasu : “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
  • オ げんき です かO genki desu ka? : “Apakah Anda sehat?”
  • オ かげ です O kage desu : “Saya sehat-sehat saja.” (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
  • キョう わ いい お てんき です ねKyou wa ii o tenki desu ne? : “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
  • ヨうこそYoukoso! : “Selamat datang!”
  • モしーもしMoshi-moshi…: “Halo…” (berbicara lewat telepon)
.

Yang umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung

  • ハい : Hai : Ya (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
  • イいえIie : “Tidak” (kebalikannya “hai”)
  • アりがとう / アりがとう ございますArigatou / Arigatou gozaimasu : “Terima kasih”
  • ゴめん な さいGomen na sai : “Mohon maaf”
  • スみませんSumimasen : “Permisi”
  • ザんねん です Zannen desu : “sayang sekali” / “amat disayangkan”
  • オめでっと, ね Omedetto, ne : “Selamat ya”
  • ダめ / ダめ です よ Dame / Dame desu yo : “jangan” / “sebaiknya jangan”
  • スてき です ね Suteki desu ne : “Bagus ya…” / “indah ya…”
  • スごい / スごい です よSugoi! / Sugoi desu yo! : “Hebat!”
  • ソう です か Sou desu ka : “Jadi begitu…”
  • ダいじょうぶ です / ヘいき ですDaijoubu desu / Heiki desu : “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”
.

Jika Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara

  • チョっと ゆっくり いって ください : Chotto yukkuri itte kudasai : “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
  • モう いちど いって ください Mou ichido itte kudasai. : “Tolong ucapkan sekali lagi.”
  • モっと はっきり いって くださいMotto hakkiri itte kudasai. : “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”
.

Untuk Mengakhiri Pembicaraan

  • サよなら : Sayonara : “Selamat tinggal”
  • マた あいましょう : Mata aimashou : “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”
  • ジャ, また / また ね Ja, mata / mata ne : “Sampai jumpa”
  • マた あした Mata ashita : “Sampai jumpa besok”
.

Lainnya 

  • イらっしゃいませ : Irasshaimase! : “Selamat datang!”
  • イてきますItekimasu! : “Berangkat sekarang!”
  • イてらっしゃい Iterasshai : “Hati-hati di jalan”
  • イただきますItadakimasu : “Terima kasih atas makanannya”
  • ゴちそうさま でしたGochisousama deshita : “perjamuan/hidangan sudah selesai”
  • キもちKimochi…! : nyaman (perasaan nyaman di suatu tempat

sejarah jepang

Sejarah Jepang


Awal Mula Terjadinya Jepang
Jepang kini sudah dikenal masyarakat dunia bukan lagi sebagai negara berkembang melainkan sebagai negara maju.. Hal ini dibuktikan dengan merajalelanya produk-produk yang beredar dengan lebel Negara Matahari Terbit tersebut. Seperti konsumsi (rumah makan), barang elektronik, transportasi, pakaian, dan bahan baku lainnya bahkan atom & nuklir.
Jepang sendiri adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan Indonesia. Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luas negara Jepang sendiri adalah + 378.000km2 (ada pula yang menyebutkan hanya 370.000 km2). Itu berarti hanya 1/25 (seper dua puluh lima) dari negara Amerika. Bahkan cenderung lebih kecil dari Kalifornia.
Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, Jepang dibagi menjadi sembilan kawasan dari 47 prefektur. Kesembilan wilayah tersebut adalah Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa. Sedang empat pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Selain dikenal sebagai product monster, Jepang juga dikenal sebagai negara misteri karena penuh tanda tanya dan sejarah. Mulai dari agama, bahasa, kebudayaan, penduduk, hingga awal terjadinya kepulauannya. Jika Amerika ditemukan oleh Colombus?, maka tidak begitu dengan Jepang.
Awal terjadinya kepulauan Jepang dimulai pada masa Palaozoic. Kala itu Jepang masih merupakan dasar lautan. Setelah memasuki masa Mesozoic, dasar lautan yang dimaksud mengalami perubahan dan membentuk daratan yang menyambung dengan Asia. Namun, pada akhir periode III masa Cenozoik, daratan tersebut kembali ke dasar laut.
Pada periode IV masa Deluvium, dasar laut tersebut timbul kembali dan sekali lagi menyatu dengan Asia. Setelah mengalami banyak perubahan alam dan cuaca, pada zaman es ke-3 (Dilivium), daratan yang menyatu dengan Asia ini berangsur-angsur mengalami penurunan dan membentuk kepulauan Jepang seperti sekarang ini.
Jepang yang memiliki ¾ kawasan pegunungan atau + 70% dari keseluruhan daratan memiliki empat musim yang berbeda. Empat musim tersebut adalah musim semi/haru (Maret – Mei), panas/natsu (Juni – Agustus), dingin/fuyu (September – Nopember), gugur/aki (Desember – Februari). Meski perubahan-perubahan iklim & cuaca sangat dinantikan masyarakat Jepang, ternyata Jepang sangat rawan terjadi gempa bumi dan bencana alam akibat letak geografisnya yang dipenuhi dengan pegunungan dan bukit-bukit.
Penghuni Jepang sendiri berasal dari beberapa negara yang bersinggah dan melakukan jual beli. Banyak pihak yang berpendapat berbeda akan hal ini. Masyarakat awam cenderung beranggapan bahwa suku Ainu lah sebagai penduduk pertama Jepang. Namun, pendapat tersebut belum dapat dibenarkan. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa penduduk asli atau nenek moyang Jepang adalah yang memiliki kebudayaan Jōmon. Hal ini dikarenakan telah ditemukannya fosil dari hasil kebudayaan Jōmon. Ada pendapat lain yang menyebutkan, dan terkenal dengan sebutan Teori Selatan-Utara bahwa nenek moyang Jepang yang asli berasal dari daratan Asia yang tinggal dan menamakan dirinya sebagai Kikajin yang berawal pada jaman Yayoi.
Teori Selatan menyebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari Asia Tenggara seperti Tibet, Taiwan, Kepulauan Pasifik Barat Daya, Melayu, dan bahkan Indonesia. Teori ini dapat dibenarkan dengan adanya penemuan tentang cara bercocok tanam yang dilakukan oleh nenek moyangnya dengan cara membuat sawah.
Teori Utara menyebutkan lain. Di sini disebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari pusat daratan Asia seperti Mongol, Manchuria, Siberia, dan Turki. Teori juga dapat dibenarkan karena tata bahasa yang digunakan dalam keseharian msyarakat Jepang sesuai dengan susunan bahasa Korea, Ural, Turki, dan sebagainya.

Zaman di Jepang
Pada dasarnya, Jepang memiliki banyak jaman sesuai dengan perubahan masa dan kekuasaan. Namun, secara garis besar Jepang dibagi menjadi 5 periode. Periode tersebut meliputi

  1. Abad kuno atau disebut dengan ‘Kodai’. Periode ini meliputi zaman primitif / Genshi Jidai (abad ke-3), zaman Yamato (592), zaman Nara (710), dan zaman Hei An (794-1192)
  2. Abad pertengahan atau disebut dengan ‘Chuusei’ yang meliputi zaman Kamakura (1192-1333), zaman Muromachi (1334-1573), dan zaman Azuchi Momoyama (1573-1603)
  3. Abad pra modern atau ‘Kinsei’ yang dimulai dengan zaman Edo (1603-1868)
  4. Abad modern atau ’Kindai’. Pada periode Jepang banyak mengalami perubahan dan mulai dikenal dunia luar. Zaman yan sering dibicarakan ini dikenal dengan zaman Meiji (1868-1912)
  5. Dewasa ini atau lebih dikenal dengan ‘Gendai’. Periode ini meliputi zaman Taisho (1912-1926), zaman Showa (1926-1991), dan zaman Heisei (1991-sekarang?)
Dalam perputaran tiap zaman, Jepang juga mengalami perubahan kebudayaan. Namun, perubahan yang paling besar (meliputi social dan politik) adalah saat terjadinya ‘Restorasi Meiji’. Pada saat itu, Jepang dipaksa untuk kembali membuka diri untuk negara luar.



budaya jepang

Aneka ragam budaya Jepang (bunka, matsuri, ongaku, eiga , iro-iro aru)

Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :

Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.

Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.

Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.

Sejarah

Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.

Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.

Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.

Tiga matsuri terbesar

* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)

Matsuri yang terkenal sejak dulu

Daerah Tohoku

* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)

Daerah Kanto

* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)

Daerah Chubu

* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)

Daerah Kinki

* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)

Daerah Chugoku dan Shikoku

* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)

Daerah Kyushu

* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)

Pengertian lain

Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).

Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.

Festival dan Matsuri yang lain


* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)

kota tokyo














Tokyo

Tokyo
東京
—  Metropolis  —
東京都 · Pemerintah Metropolitan Tokyo
Dari kiri bawah: Shinjuku, Tokyo Tower, Rainbow Bridge, Shibuya, Gedung Parlemen Jepang

Lambang

Emblem Tokyo
Lokasi Tokyo di Jepang
Foto satelit Tokyo yang diambil oleh Lansat 7 milik NASA
Tokyo terletak di Jepang
Tokyo
Lokasi Tokyo di Jepang
Koordinat: 35°42′2″N 139°42′54″E
Negara  Jepang
Wilayah Kantō
Pulau Honshū
Divisi 23 distrik khusus, 26 kota, 1 distrik, & 4 subprefektur
Pemerintahan
 - Jenis Metropolitan
 - Gubernur Shintarō Ishihara
 - Ibu kota distrik khusus Shinjuku 
Luas (peringkat ke-45)
 - Total 218.708 km2
Populasi (ke-1)[1]
 - Total 13,010,279 (1 April 2.010)
 Kepadatan 5.847/km²
 - 23 distrik 8,653,000
  (1 April 2010)
Zona waktu Waktu Standar Jepang (UTC+9)
ISO 3166-2 JP-13
Bunga Sakura
Pohon Pohon Ginkgo (Ginkgo biloba)
Burung Burung Camar berkepala hitam (Larus ridibundus)
Situs web metro.tokyo.jp(Inggris)
Tokyo (東京; Tōkyō,[2] harafiah: ibu kota timur) adalah ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya).
Sekitar 12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.
Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.
Tokyo secara harafiah berarti "ibu kota timur" dalam bahasa Jepang, arti yang berlawanan dengan ibu kota lama di barat, Kyoto, yang dinamakan "saikyo", berarti "ibu kota barat" untuk jangka waktu yang pendek pada abad ke-19. Hingga tahun 1870-an, Tokyo bernama "Edo". Ketika pusat kekaisaran berpindah dari Kyoto ke Edo, namanya pun diganti.

Sejarah


Tokyo asalnya merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dōkan membangun Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya untuk seluruh negara. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.[3]
Edo menjadi ibukota de facto di Jepang[4] meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263 tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun, Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara,[5] kemudian dijadikan ibu kota kerajaan de facto oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan. Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah Metropolitan" Tokyo.
Sayangnya, Tokyo mengalami dua bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kantō 1923 yang menyebabkan 140.000 penduduk tewas atau hilang,[6] dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo dibom bertubi-tubi pada tahun 1944 dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000 orang tewas dan separuh kota hancur.[7]
Setelah perang, Tokyo dibangun kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964 diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial[8] di Narita (yang agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).
Jaringan kereta bawah tanah dan komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia[9] karena semakin banyak orang yang pindah ke wilayah Tokyo. Pada 1980-an, harga properti melangit dalam penggelembungan harga aset Jepang. Setelah gelembung itu meledak pada 1990-an, banyak perusahaan, bank, dan banyak orang yang terikat utang hipotik, sehingga terjadilah resesi besar yang membuat era 1990-an sebagai "dekade hilang" di Jepang,[10] tetapi kemudian berangsur-angsur membaik.
Proyek reklamasi tanah di Tokyo juga berlanjut selama berabad-abad lamanya, terutama di wilayah Odaiba yang dijadikan daerah belanja dan hiburan utama.

Geografi dan pembagian administratif

Tokyo
Grafik iklim
J F M A M J J A S O N D
 
 
49
 
10
2
 
 
60
 
10
2
 
 
115
 
13
5
 
 
130
 
18
11
 
 
128
 
23
15
 
 
165
 
25
19
 
 
162
 
29
23
 
 
165
 
31
24
 
 
209
 
27
21
 
 
163
 
22
15
 
 
93
 
17
10
 
 
40
 
12
5
Suhu rata-rata max. dan min. dalam °C
presipitasi total dalam mm
source: JMA
Prefektur Tokyo dibagi kepada Daratan dan kepulauan. Bagian Daratan terletak di sebelah barat laut Teluk Tokyo, sekitar 90 km timur ke barat, dan 25 km utara ke selatan. Tokyo berbatasan dengan Prefektur Chiba di timur, Prefektur Yamanashi di barat, Prefektur Kanagawa di selatan, dan Prefektur Saitama di utara. Kepulauanannya terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan Ogasawara, memanjang sekitar 1.000 km ke Samudra Pasifik.
Berdasarkan hukum Jepang, Tokyo ditentukan sebagai sebuah to (), atau terjemahannya metropolis.[11] Struktur pemerintahannya serupa dengan wilayah-wilayah lain di Jepang. Di dalam Tokyo letaknya puluhan entitas yang lebih kecil yang sering dianggap sebagai kota, meliputi 23 distrik khusus ( -ku) yang pernah membentuk Kota Tokyo hingga tahun 1943, tetapi saat ini merupakan kotamadya yang terpisah dan memerintah sendiri, yang dipimpin walikota dan dewan, serta memegang status kota.
Selain 23 kota tersebut, Tokyo juga mencakup 26 (-shi), lima (chō atau machi), dan delapan desa ( -son atau -mura), masing-masing dikuasai pemerintah lokal. Pemerintah Metropolitan Tokyo dipimpin seorang gubernur dan perhimpunan metropolitan yang dipilih masyarakat. Kantornya terletak di daerah Shinjuku. Pemerintah Metropolitan mengatur seluruh wilayah metropolis Tokyo, termasuk sungai, bendungan, perkebunan, pulau terpencil, dan taman nasional.

Distrik kota/daerah pemilihan

Distrik-distrik khusus (特別区 tokubetsu-ku?) di Tokyo meliputi wilayah yang dulunya merupakan Kota Tokyo. Pada 1 Juli 1943, Kota Tokyo digabungkan dengan Prefektur Tokyo (東京府 Tōkyō-fu?) untuk membentuk "wilayah metropolitan". Hasilnya, berbeda dengan distrik kota lain di Jepang, distrik-distrik khusus di Tokyo ini merupakan munisipalitas dengan walikota dan majelisnya sendiri.
Prefektur Tokyo mempunyai 23 distrik khusus yang terdiri dari:
Shibuya, yang dianggap sebagai pusat budaya remaja Jepang, mempunyai salah satu penyeberangan umum tersibuk di dunia, di depan pintu keluar Hachikō stasiun Shibuya.

Demografi

Pada Oktober 2007, diperkirakan 12,79 juta orang tinggal di Tokyo, dengan 8,653 juta hidup dalam 23 distrik Tokyo.[1] Saat siang hari, jumlah penduduk bertambah hampir 2,5 juta karena karyawan dan siswa pergi pulang dari wilayah pinggiran. Menurut data tahun 2005, bangsa-bangsa asing yang paling banyak ditemui di Tokyo adalah orang Cina (123.661), Korea Selatan (106.697), Korea Utara (62.000) Filipina (31.077), Amerika Serikat (18.848), Inggris (7.696), Brasil (5.300), dan Perancis (3.000).[12]
Demografi kota Tokyo menurut usia (2002) adalah:
  • Anak-anak (0-14): 1,43 juta (12%)
  • Penduduk yang bekerja (15-64): 8,5 juta (71,4%)
  • Penduduk tua (65+): 1,98 juta (16,6%)

Ekonomi

Tokyo merupakan satu dari tiga pusat keuangan dunia, bersama dengan New York dan London.[13][14] Tokyo memiliki ekonomi metropolitan terbesar di dunia. Menurut studi oleh PricewaterhouseCoopers, wilayah urban Tokyo (35,2 juta penduduk) memiliki produk domestik bruto sejumlah $1.191 triliun pada 2005 (menurut keseimbangan kemampuan berbelanja).[15] Pada tahun 2008, 47 perusahaan yang masuk kedalam daftar Fortune Global 500 berbasis di Tokyo.[16]
Economist Intelligence Unit menilai Tokyo sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia selama 14 tahun berturut-turut hingga tahun 2006.[17]
Bursa Saham Tokyo adalah bursa saham terbesar Jepang, dan kedua terbesar di dunia menurut kapitalisasi pasar, dan keempat terbesar menurut akuisisi saham. Pada tahun 1990 di akhir masa penggelembungan harga aset Jepang, Tokyo memiliki lebih dari 60% nilai pasar saham dunia.[18]
Tokyo memiliki 8.460 ha tanah pertanian pada tahun 2003.[19] Tanah pertanian terkonsentrasi di Tokyo Barat. Sayuran, buah, dan bunga-bunga dikirim ke pasar-pasar di wilayah timur. Daun bayam Jepang dan bayam adalah sayuran yang penting; pada tahun 2000, Tokyo menyediakan 32.5% dari daun bayam Jepang.
Teluk Tokyo dahulu merupakan sumber utama ikan. Saat ini, kebanyakan dari produksi ikan Tokyo datang dari kepulauan luar, seperti Izu ŌShima dan Hachijōjima. Cakalang, nori, dan aji merupakan salah satu contoh produk perikanan.
Pariwisata di Tokyo juga banyak menyumbang terhadap ekonomi.

Transportasi

Tokyo Metro.
Sebagai pusat Wilayah Tokyo Raya, Tokyo adalah pusat transportasi kereta api, darat dan udara domestik dan internasional di Jepang. Transportasi umum di dalam Tokyo didominasi oleh jaringan kereta dan kereta bawah tanah yang "bersih dan efisien",[20] sementara bus, monorel, dan trem memainkan peran sekunder.
Di Ota, salah satu dari 23 distrik khusus di Tokyo, Bandar Udara Internasional Tokyo ("Haneda") mewadahi penerbangan domestik dan internasional. Di luar Tokyo, Bandar Udara Internasional Narita, di Provinsi Chiba merupakan gerbang utama untuk perjalanan internasional ke Jepang. Perusahaan-perusahaan penerbangan Japan Airlines, All Nippon Airways, Air Japan dan Delta Air Lines semuanya menjadikan Narita sebagai hub penerbangan.
Beberapa pulau dalam administrasi Tokyo juga memiliki bandara sendiri. Hachijōjima (Bandara Hachijojima), Miyakejima (Bandara Miyakejima), dan Izu Ōshima (Bandara Oshima) menyediakan layanan ke Bandara Internasional Tokyo dan bandara-bandara-bandara lain.
Kereta api adalah metode transportasi utama di Tokyo yang memiliki jaringan rel bawah tanah yang paling luas di dunia. JR East memegang jaringan rel terbesar di Tokyo. Jaringan bawah tanah berada di bawah pengawasan dua organisasi terpisah, yaitu Tokyo Metro milik swasta dan Biro Transportasi Metropolitan Tokyo milik pemerintah. Pemerintah metropolitan dan pengusaha swasta bersama-sama mengoperasikan rute bus. Layanan lokal, regional dan antarnegara juga tersedia, dengan terminal-terminal utama di stasiun-stasiun kereta api besar seperti Tokyo, Shinagawa, dan Shinjuku.
Expressway menghubungkan ibukota dengan tempat-tempat lain di Wilayah Tokyo Raya, Kantō, Kyushu, dan Shikoku.
Salah satu metode transportasi lain di Tokyo adalah taksi, dan juga ferry yang menghubungkan kepulauan-kepulauan dalam administrasi Tokyo.

Budaya

Perayaan festival di Tokyo.
Tokyo memiliki banyak museum. Di Taman Ueno ada empat museum nasional: Museum Nasional Tokyo, museum terbesar di negara yang khusus untuk seni tradisional orang Jepang; Museum Nasional Seni Barat; dan Museum Nasional Tokyo Seni Modern, dengan koleksi-koleksi seni modern Jepang serta lebih 40.000 film-film Jepang dan asing.[21] Di Taman Ueno juga terdapat Museum Sains Nasional dan Kebun Binatang Ueno. Museum-museum lain meliputi Museum Seni Nezu di Aoyama; Museum Edo-Tokyo di Sumida yang melintasi Sungai Sumida dari pusat Tokyo; dan Perpustakaan Parlemen Jepang, Arsip Nasional, dan Museum Nasional Seni Modern, yang bertempat di dekat Istana Kekaisaran Tokyo.
Di Tokyo juga ada banyak teater pementasan, termasuk teater milik negara dan swasta untuk drama Jepang, baik tradisional (seperti noh dan kabuki) maupun modern. Orkestra simfoni dan bermacam-macam organisasi musik mendendangkan musik modern dan tradisional di sini. Tokyo juga menjadi tuan rumah acara musik pop dan rock Jepang dan internasional di berbagai tempat, dari klub malam hingga arena terkemuka internasional seperti Nippon Budokan.
Di seluruh Tokyo juga diadakan beraneka festival. Contohnya adalah perayaan Sannō di Kuil Hie, Sanja dan Kuil Asakusa, dan festival dwitahunan Kanda Matsuri. Perayaan Kanda meliputi arak-arakan mikoshi dan ribuan orang yang menyambutnya. Pada hari Sabtu terakhir setiap bulan Juli, pertunjukan kembang api besar-besaran di atas Sungai Sumida menarik lebih sejuta penonton. Bila bunga sakura berkembang pada musim semi, penduduk Tokyo berkumpul di Taman Ueno, Taman Inokashira, dan Kebun Negara Shinjuku Gyoen untuk berpiknik di bawah pohon bunga itu.
Harajuku, sebuah kawasan di Shibuya, terkenal di mata dunia karena fashionnya.[22]
Masakan di Tokyo dipuji di seluruh dunia. Pada November 2007, Michelin mengeluarkan panduan untuk rumah makan terbaik di Tokyo, yang meraih sejumlah 191 bintang, yaitu dua kali yang diraih oleh pesaing terdekatnya, Paris. Delapan tempat makan dikaruniai penghargaan hingga tiga bintang (Paris ada 10), sedangkan 25 lagi menerima dua bintang, dan 117 lagi mendapat satu bintang. Di kalangan delapan tempat makan besar itu, tiga buah menghidangkan masakan Jepang tradisional, dua lagi adalah toko sushi dan tiga yang selebihnya adalah restoran masakan Perancis.[23]

Olahraga

Tokyo merupakan basis dua klub bisbol profesional, yaitu Yomiuri Giants yang berbasis di Tokyo Dome, dan Tokyo Yakult Swallows di Stadion Meiji-Jingu.
Asosiasi Sumo Jepang juga bermarkas di Tokyo, yaitu di arena sumo Ryōgoku Kokugikan, tempat tiga kejuaraan sumo resmi diadakan tiga kali setahun (pada bulan Januari, Mei, dan September). Klub sepak bola di Tokyo meliputi FC Tokyo dan Tokyo Verdy 1969, keduanya bermain di Stadion Ajinomoto di Chōfu.
Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1964. Stadion Olimpiade Tokyo juga dijadikan tempat penyelenggaraan beberapa acara olahraga internasional. Dengan banyak tempat olahraga kelas dunia, Tokyo juga menjadi tuan rumah berbagai acara olahraga tingkat nasional dan internasional seperti tenis, renang, maraton, sepak bola Amerika, judo, karate, dan sebagainya. Gelanggang Olahraga Metropolitan Tokyo di Sendagaya, Shibuya, merupakan sebuah kompleks olahraga besar yang berisi kolam renang, kamar latihan, dan arena tertutup yang luas.

Pemandangan kota

Panorama Shinjuku dan Gunung Fuji.
Panorama Istana Kekaisaran Tokyo yang diambil di Marunouchi.